Minggu, 07 November 2021

Ingin Memiliki Perilaku Baik? Pelajari Ini Dahulu!

 

Perilaku Menyimpang? Ayo Hindari!

Mengatasi Pergaulan Bebas di Kalangan Remaja Halaman 1 - Kompasiana.com

Remaja Wajib Dibekali Ilmu Agama!

 

 

Artikel 1

MENANAMKAN AKHLAK TERPUJI

Abstrak

Akhlak  mempunyai  peran  yang sangat  penting  dalam  Islam,  bahkan  merupakan  bagian yang  tidak  dapat  dipisahkan  dalam  kehidupan  manusia. Kepentingan  akhlak  ini  tidak  dapat  dirasakan  oleh manusia  itu  sendiri  dalam  kehidupan  berkeluarga  dan bermasyarakat  bahkan  dalam  kehidupan  bernegara. Akhlak merupakan  fondasi  utama  dalam  pembentukan pribadi  manusia  seutuhnya.  Pendidikan  yang  mengarah pada  terbentuknya  pribadi  berakhlak  merupakan  hal pertama  yang  harus  dilakukan,  sebab  akan  melandasi kestabilan  kepribadian  manusia  secara  keseluruhan. Akhlak juga merupakan alat kontrol psikis dan sosial bagi individu  dan  masyarakat.  Tanpa  akhlak,  manusia  akan berada dengan kumpulan hewan dan binatang yang tidak memiliki tata nilai dalam kehidupannya.

Kata kunci : Akhlak terpuji

Pendahuluan

Di era globalisasi seperti sekarang ini, tentunya memberikan dampak yang tidak sedikit terkhusus bagi masyarakat itu sendiri. Dengan adanya era globalisasi yang semakin maju membawa dampak positif dan juga negatif bagi masyarakat. Dampak positif yang ada seperti memudahkan masyarakat dalam berkomunikasi, mencari informasi, serta bagi pelajar sendiri dapat memudahkan mereka dalam mencari materi-materi pelajaran. Akan tetapi disisi lain juga ada dampak negatif bagi masyarakat khususunya bagi para pelajar itu sendiri. Dalam seusia mereka arus globalisasi yang sangat cepat jika tidak pandai-pandai dalam menfilter atau menyaring informasi maka akan membawa mereka ke jurang keburukan, menjadikan mereka memiliki akhlak yang tidak baik juga. Maka, perkembangan zaman yang semakin pesat ini juga harus diimbangi dengan didikan yang bersifat agamis sehingga setidaknya mereka memiliki bekal untuk menghadapi perkembangan zaman ini.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Mater :

Ruang Lingkup Akhlak

Akhlak dalam agama tidak dapat disamakan dengan etika. Etika  dibatasi  oleh  sopan  santun  pada  lingkungan  social  tertentu dan hal ini belum tentu terjadi pada lingkungan masyarakat yang lain.  Etika  juga  hanya  menyangkut  perilaku  hubungan  lahiriah. Misalnya, etika berbicara antara orang pesisir, orang pegunungan dan  orang  keraton  akan  berbeda,  dan  sebagainya.  Akhlak mempunyai  makna  yang  lebih  luas,  karena  akhlak  tidak  hanya bersangkutan  dengan  lahiriah  akan  tetapi  juga  berkaitan  dengan sikap  batin  maupun  pikiran.  Akhlak  menyangkut  berbagai  aspek diantaranya  adalah  hubungan  manusia  terhadap  Allah  dan hubungan  manusia  dengan sesame  makhluk  (manusia,  binatang,tumbuh-tumbuhan, benda-benda bernyawa dan tidak bernyawa).

Adapun ruang  lingkup akhlak yaitu:

1.      Akhlak terhadap Allah

Titik  tolak  akhlak  terhadap  Allah  adalah  pengakuan  dan kesadaran  bahwa  tiada  Tuhan  melainkan  Allah.  Adapun perilaku yang dikerjakan adalah:

a)      Bersyukur kepada Allah

Manusia  diperintahkan  untuk  memuji  dan  bersyukur kepada Allah karena orang yang bersyukur akan mendapat tambahan  nikmat  sedangkan  orang  yang  ingkar  akan mendapat siksa.

b)      Meyakini kesempurnaan Allah

Meyakini  bahwa  Allah  mempunyai  sifat  kesempurnaan. Setiap yang dilakukan adalah suatu yang baik dan terpuji.

c)       Taat terhadap perintah-Nya

Tugas  manusia  ditugaskan  di  dunia  ini  adalah  untuk beribadah  karena  itu  taat  terhadap  aturanNya  merupakan

bagian dari perbuatan baik.

2.       Akhlak terhadap sesama manusia

Banyak  sekali  rincian  tentang  perlakuan  terhadap  sesama manusia.  Petunjuk  mengenai  hal  itu  tidak  hanya  berbentuk larangan melakukan hal-hal yang negative seperti membunuh, menyakiti  badan,  atau  mengambil  harta  tanpa  alasan  yangbenar,  melainkan  juga  menyakiti  hati  dengan  jalan menceritakan aib sesama. Di  sisi  lain,  manusia  juga  didudukkan  secara  wajar.  Karena nabi dinyatakan sebagai manusia seperti manusia lain, namun dinyatakan pula beliau adalah Rasul yang memperoleh wahyu Illahi.  Atas  dasar  itu  beliau  memperoleh  penghormatan melebihi manusia lainnya.

3.      Akhlak terhadap lingkungan

Yang dimaksud lingkungan di sini adalah segala sesuatu yang berada  di  sekitar  manusia,  baik  binatang,  tumbuh-tumbuhan maupun  benda-benda  tak  bernyawa.  Dasar  yang  digunakan sebagai  pedoman  akhlak  terhadap  lingkungan  adalah  tugas kekhalifahannya di bumi yang mengandung arti pengayoman, pemeliharaan  serta  pembimbingan  agar  setiap  makhluk mencapai tujuan pencitaannya.

Menurut  Hamzah Ya’kub  Faktor-faktor  yang mempengaruhi  terbentuknya  akhlak atau moral pada prinsipnya dipengaruhi dan ditentukan oleh dua faktor utama yaitu factor intern dan faktor ekstern.

a.        Faktor Intern

Faktor intern adalah faktor yang datang dari diri sendiri yaitu fitrah yang suci yang merupakan bakat bawaan sejak manusia lahir dan mengandung pengertian tentang kesucian anak yang lahir dari pengaruh-pengaruh luarnya. Setiap anak  yang lahir ke  dunia  ini telah  memiliki  naluri  keagamaan  yang  nantinya akan  mempengaruhi  dirinya  seperti  unsur-unsur  yang  ada dalam  dirinya  yang  turut  membentuk  akhlak  atau  moral, diantaranya adalah ;

Ø  Keinginan atau kemauan keras

Salah satu kekuatan yang berlindung di balik tingkah laku manusia adalah kemauan keras  atau kehendak. Kehendak ini adalah suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai sesuatu.  Kehendak  ini  merupakan  kekuatan  dari dalam. Itulah yang  menggerakkan  manusia  berbuat dengan  sungguhsungguh. Seseorang dapat bekerja sampai larut malam dan pergi menuntut ilmu di negeri  yang jauh berkat  kekuatan azam (kemauan  keras). Demikianlah  seseorang  dapat mengerjakan  sesuatu yang  berat  dan  hebat  memuat pandangan  orang  lain  karena digerakkan  oleh  kehendak. Dari  kehendak  itulah m enjelma niat  yang  baik  dan  yang buruk, sehingga perbuatan atau tingkah laku menjadi baik dan buruk karenanya.

Ø   Hati nurani

Pada diri manusia terdapat suatu kekuatan  yang sewaktuwaktu  memberikan  peringatan  (          isyarat)  apabila tingkah laku  manusia  berada  di  ambang  bahaya  dan keburukan. Kekuatan  tersebut  adalah  “suara  batin”  atau “suara  hati” yang dalam bahasa arab disebut dengan “dhamir”.

b.       Faktor ekstern

Adapun  faktor  ekstern  adalah  faktor  yang  diambil  dari luar yang  mempengaruhi  kelakuan  atau  perbuatan  manusia, yaitu meliputi :

Ø  Lingkungan

Salah  satu  faktor  yang  turut  menentukan  kelakuan seseorang  atau  suatu  masyarakat  adalah  lingkungan (milleu). Milleu adalah suatu yang melingkupi suatu tubuh yang  hidup.  Misalnya  lingkungan  alam  mampu mematahkan/mematangkan  pertumbuhan  bakat  yang dibawa  oleh  seseorang .  Lingkungan  pergaulan  mampu mempengaruhi pikiran, sifat, dan tingkah laku.

Ø  Pengaruh keluarga

Setelah  manusia  lahir  maka  akan  terlihat  dengan  jelas fungsi  keluarga  dalam  pendidikan  yaitu  memberikan pengalaman  kepada  anak  baik  melalui  penglihatan  atau pembinaan  menuju  terbentuknya  tingkah  laku  yang diinginkan  oleh  orang  tua. Dengan  demikian  orang  tua (keluarga)  merupakan pusat  kehidupan  rohani  sebagai penyebab perkenalan dengan alam luar tentang sikap, cara berbuat, serta pemikirannya di hari kemudian. Dengan kata lain,  keluarga  yang  melaksanakan  pendidikan  akan memberikan  pengaruh  yang  besar  dalam  pembentukan akhlak.

Ø  Pengaruh sekolah

Sekolah  adalah  lingkungan  pendidikan  kedua  setelah pendidikan  keluarga  dimana  dapat  mempengaruhi  akhlak anak.  Sebagaimana  dikatakan  oleh  Mahmud  Yunus sebagai  berikut  ;“Kewajiban  sekolah  adalah melaksanakan pendidikan  yang  tidak  dapat  dilaksanakan di  rumah tangga,  pengalaman  anakanak  dijadikan  dasar pelajaran sekolah, kelakuan anak-anak yang kurang baik diperbaiki,  tabiat-tabiatnya  yang  salah dibetulkan, perangai  yang  kasar  diperhalus,  tingkah laku  yang  tidak senonoh diperbaiki dan begitulah seterunya.

 

 

Artikel 2

PERGAULAN REMAJA SEMAKIN BEBAS DI KALANGAN  REMAJA

Abstrak :

Di zaman yang semakin berkembang semakin beragam pula tingkah laku serta masalah  sosial yang terjadi di masyarakat terutama masalah remaja.Perkembangan teknologi sekarang ini telah  banyak  memberi  pengaruh  buruk  bagi  remaja  sehingga  menyebabkan terjadinya kenakalan remaja.Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik  emosi,  tubuh,  minat,  pola  perilaku,  dan  juga  penuh  dengan  masalah-masalah.

Pendahuluan :

Masa Remaja merupakan masa penemuan jati diri seseorang. Masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa. Dengan adanya perkembangan zaman yang semakin maju, teknologi yang semakin maju juga. Menjadikan remaja ini harus bisa untuk menyaring semua yang mereka dapat dari teknologi yang mereka pegang. Tidak ada yang tidak mungkin jika apa yang mereka pegang saat ini bisa jadi bumerang untuk mereka kedepannya. Gadget adalah salah satu contohnya. Gadget bisa menjadi hal yang positif apabila digunakan oleh seseorang yang bijak dalam menggunakan, mereka bisa mendapatkan materi ataupun pengetahuan yang mereka butuhkan. Namun apabila gadget berada pada orang yang salah dalam menggunakan maka akan memberikan dampak yang kurang baik contohnya bisa menjerumuskan mereka dalam dunia yang salah. Selain itu masa remaja juga rawan akan pergaulan bebas. Teman yang mereka pilih yang akan menentukan kemana arah mereka apakah memberikan dampak yang positif atau negatif. Pergaulan bebas dikalangan remaja ini sekarang sudah marak. Peran orang tua juga sangat berpengaruh bagi mereka. Sehingga pantauan yang dilakukan oleh orang tua akan menjauhkan mereka dari pergaulan yang salah.

Faktor-faktor  penyebab  pergaulan  bebas  di  kalangan  pelajar:

a.       Pergeseran Budaya

Pergeseran  budaya  yang  meneyebabkan  pergaulan  bebas  yaitu  dimana hukum  adat  sudah  mulai  bergeser  dari  yang  mempunyai  budaya  malu  yang sangat tinggi dan menjaga perilaku agar tidak menjadi gunjingan serta budaya lokal  yang  sangat  kental,  kini  pelajar  semakin  bebas  dalam  bergaul dan berperilaku  karena  mereka  mempunyai  pola  tersendiri  dalam  bergaul, sehingga  aturan  yaang  sudah  dipercayai  secara  turun-temurun  oleh  nenek moyang sudah dianggap kolot dan tidak sesuai dengan zaman sekarang.

b.      Kurangnya Perhatian Orang Tua

Yaitu dimana anak diberi kebebasan dalam bergaual tanpa pengawasan dan perhatian orangtua dalam menjaga dan mengontrol pergaulan anak.

c.       Teman Dekat

Teman dekat yang menyebabkan pergaulan bebas adalah dimana pelajar ikut melakukan hal-hal seperti minum alkohol, merokok atau, melakukan halhal yang menyimpang lainya atas dasar ajakan teman maka pelajar cenderung mengikuti tanpa mempedulikan akibat yang ditibulkan.

d.      Media

Media yang menyebabkan pergaulan bebas karena adanya  kemudahan pelajar  dalam  mengakses  video  atau  sumber-sumber  pornografi  yang mengakibatkan  kerusakan  mental  dan  mempengaruhi  otak  pelajar  untuk mencoba hal-hal yang dilihatnya.

 

 Artikel 3

REWARD DAN PUNISHMENT PENTING!

Abstrak :

Reward/penghargaan  dan  punishment/hukuman  merupakan  teknik  untuk menyentuh sisi psikis seseorang agar ia paham jika melakukan kesalahan,  akibatnya anak akan terus opitimis jika yang ia lakukan benar  dan berhenti setelah melakukan kesalahan. Penulis lebih sepakat kalau metode ini dikatakan sebagai metode psikis yang esensi, karena ia berhubungan dengan naluri atau tabiat jiwa manusia. Dilihat dalam perspektif manapun maka  reward/penghargaan dan  punishment/hukuman akan ditemukan  di  dalamnya  sebuah  nilai  motivasi  dan  peringatan  bagi  manusia  untuk terus  berbuat  dengan  maksimal.  Berbuat  baik  akan  mendapatkan  penghargaan, sedangkan berbuat buruk/salah akan mendapatkan hukuman, dan ini adalah bagian dari hukum alam.

Pendahuluan :

Di  zaman  modern seperti sekarang ini proses pendidikan berlangsung sesuai dengan  kebutuhan  dan  budaya  setiap  wilayah.  Hal  ini  dikarenakan  secara administratif manusia adalah kelompok masyarakat atau warga negara. Pelaksanaan pendidikan  adalah  bagian  dari  proses  untuk  mencapai  sebuah  tujuan  mulia  yang dicita-citakan,  yaitu  dengan menjadikan  manusia  sebagai  makhluk  yang  berakhlak dan  unggul  dalam  ilmu  pengetahuan.  Dalam  proses  pelaksanaan  pendidikan terdapat  metode  pembelajaran  sebagai  bentuk  upaya  mewujudkan  atau  mencapai sebuah  tujuan  pendidikan  yang  telah  dirumuskan  dalam  sebuah  visi  misi.  Segala potensi pendidikan ditujukan supaya  pelaksanaan pendidikan bisa berjalan dengan lancar dan capaian pendidikan bisa terwujud dengan baik.

Materi :

Menurut  ahli  psikologi,  seperti  penganut  teori  kondisional  mengatakan bahwa “hadiah merupakan pendorong utama dalam proses belajar mengajar”. Teori empiristik  juga  memandang  bahwa  “hadiah  membantu  anak  dalam  belajar,  sebab tatkala kita memberi hadiah kepada anak sesungguhnya kita membantu  anak untuk berperilaku baik, lalu kita menarik anak pada pengalaman yang ingin kita ajarkan”.  Teori-teori belajar menekankan bahwa berbagai hadiah dapat menimbulkan respon positif pada anak dan dapat menciptakan kebiasaan relatif kokoh dalam dirinya. Pemberian  hadiah  diharapkan  dengan  demikian  anak  akan  memiliki kemauan dan semangat yang tinggi untuk melakukan perilaku yang lebih baik. Hal terpenting  disini  bukanlah  karena  hasil  yang  dicapai  seseorang ,  melainkan  dengan hasil  tersebut  bertujuan  membentuk  kata  hati  dan  kemauan  yang  lebih  baik  dan lebih  keras  pada  anak, ini  menjadi  hal  penting  dalam  sebuah  proses  pendidikan.  Proses  merupakan  inti  dari  capai  tujuan  pendidikan,  tidak  mungkin  menjadi  baik seseorang  jika  hasil  yang  dicapai  ditempuh  dengan  sebuah  proses  yang  buruk. Sebaliknya  jika  prosesnya  baik,  tapi  jika  hasilnya  kurang  sesuai  dengan  capaian, pasti diakhir nanti akan membentuk karakter seseorang untuk menjadi baik.